Pejuang Pelestarian Lingkungan Hidup Indonesia Bertemu Obama

Pejuang Pelestarian Lingkungan Hidup Kali Suroboyo, Prigi Arisandi, selain menerima penghargaan Goldman Environmental Prize 2011, di gedung San Francisco Opera House, 11 April 2011 yang lalu, juga mendapat penghargaan tertinggi untuk bertemu secara langsung dengan orang nomor satu di AS, Presiden Barack Obama, selama setengah jam di Gedung Putih.

"Tadinya saya dijadwalkan untuk bertemu Hillary Clinton, tapi entah kenapa malah ketemu Pak Presiden," papar Prigi kepada detikcom, Minggu (17/4/2011).

Ketika disapa Prigi dengan ucapan "Selamat Siang, Pak", Obama langsung menjawab dalam bahasa "Oww, selamat siang. Anda dari mana? Dari Jakarta? Dan saya jawab, bukan Pak. Saya dari Surabaya," lanjut Prigi dengan nada gembira menceritakan pertemuannya.

Lebih lanjut diceritakan Prigi kepada Presiden AS ke-44, mengenai kegiatan pelestarian lingkungan hidup yang telah dilakukannya selama ini dan himbauannya untuk mendorong kebijakan-kebijakan yang pro lingkungan hidup dan tersedianya kebutuhan akan air bersih. Prigi menyampaikan perlu adanya promosi untuk adanya upaya pemantauan air.

"Selama ini water monitoring dilakukan oleh pemerintah tanpa melibatkan rakyat," ungkap Prigi.

Diharapkan di masa depan rakyat akan bisa lebih banyak terlibat dalam kegiatan memonitor air ini. Penyampaian Prigi ini mendapat apresiasi dari Obama. Dijelaskan Obama bahwa sudah ada program di Jakarta untuk deforestrasi.

"Namun untuk yang keterkaitan dengan air ini, mungkin untuk ke depannya nanti, US juga akan memprioritaskan upaya-upaya pengelolaan sungai," ujarnya.

Selain bertemu orang nomor satu di AS, Prigi dan rombongan penerima penghargaan  lingkungan hidup 'Goldman Environmental Prize 2011' ini sempat ditemui oleh Nancy Pelosi, mantan Ketua DPR AS yang sekarang menjabat sebagai Minority Leader di DPR AS, dan Lisa Perez Jackson, Administrator Perlindungan Lingkungan Hidup AS (Environmental Protection Agency-EPA) di Capitol House.

Lebih lanjut Prigi mengatakan kepada detikcom, untuk pelestarian lingkungan hidup terkait air sungai, sudah ada banyak kebijakan. Hanya memang kebijakan tersebut seharusnya bisa diimplementasikan tidak hanya di pusat, namun bisa dilaksanakan hingga tingkat kabupaten.

Selain itu, menurut Prigi, dalam hal keterlibatan masyarakat, perlu cara-cara yang lebih murah dan mudah untuk pemantauan kualitas air. Selama ini pemantauan yang sudah dilakukan menggunakan parameter zat kimia seperti BOD, COD, logam berat dll.

"Kita perlu mendorong penggunaan bioindikator. Serangga air seperti capung, misalnya, sangat familiar untuk digunakan dalam pemantauan kualitas air bersih," tambahnya.

Prigi akan meninggalkan Washington DC Sabtu ini, 16 April 2011 menuju New York. Dia akan kembali ke Tanah Air melalui Hongkong.sources:detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar