Gerabah Papua Perlu Diselamatkan

Peneliti Balai Arkeologi Jayapura, Papua, menilai kerajinan gerabah di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura perlu diselamatkan karena sejak sepuluh tahun belakangan ini produksinya menurun akibat persaingan dengan peralatan plastik dan alumunium.

"Sejak sepuluh tahun, pembuatan gerabah di Kampung Abar memperlihatkan frekuensi yang menurun. Penyebabnya adalah persaingan dengan peralatan dari plastik dan aluminium yang dirasakan lebih praktis serta awet dan harga cukup terjangkau," kata Peneliti Hari Suroto di Jayapura, Kamis.

Menurutnya, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi setempat perlu meningkatkan pembinaan dan bimbingan terutama strategi pemasaran dan promosi, di samping itu para seniman Papua perlu memberikan pengetahuan baru mengenai daya kreasi seni terhadap perajin gerabah tradisional.

Sentuhan-sentuhan gaya kreasi yang bernuansa seni, akan menciptakan sesuatu jenis gerabah yang bagus dan menarik, sehingga membangkitkan konsumen untuk lebih bekerja sama.

Apalagi, ujarnya, gerabah produksi Kampung Abar memiliki ciri khas terutama motif Sentani yang menghiasinya, jika dikelola dengan baik sangat diyakini berpotensi menjadi cenderamata laris dari daerah Sentani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar