JAMKESMAS Bukan Untuk Warga Miskin

Masyarakat miskin di Nusa Tenggara Timur, sejauh ini banyak yang belum mengenal dan mengetahui keberadaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat, sebagai salah satu upaya pemerintah memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi golongan masyarakat yang kurang mampu.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Jackobus Atasoge yang dikonfirmasi, di Kupang, Kamis terkait sosialisasi program Jamkesmas di provinsi kepulauan itu mengatakan kegiatan sosialisasi sudah dilakukan secara maksimal.

"Sosialisasi program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) kepada masyarakat miskin termasuk kepada pengelola rumah sakit di Nusa Tenggara Timur telah dilakukan pihak Dinas Kesehatan setempat secara maksimal," katanya.

Kalaupun masih terdapat hambatan soal pemahaman hingga realisasi serta penyerapan anggaran kepada penerima, lebih disebabkan oleh sistem pengelolaan dan kendala teknis operasionalnya saja.

Menurut dia, sosialisasi program ini sudah dilakukan secara intens. Hal ini terbukti, sejak tahun 2010 sasaran dari program ini mengalami perluasan sasaran dengan dimasukkannya masyarakat miskin yang menghuni panti sosial, lembaga pemasyarakatan dan korban bencana sebagai daftar penerima Jamkesmas.

Tujuannya adalah meningkatnya akses dan mutu layanan kesehatan seluruh masyarakat miskin yang tersebar di berbagai pelosok daerah ini, kata Atasoge.

Ia menyebut data dari Pusat Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan menunjukkan secara nasional saat ini sebanyak 76,4 juta warga miskin diikutkan dalam program Jamkesmas dan untuk tahun 2011 mengalami penurunan sebanyak 15,9 juta.

Dari total tersebut, sebagian kecilnya terdapat di Nusa Tenggara Timur yang tersebar di kepulauan Flores, Lembata, Sumba, Timor dan Alor yang masuk dalam program Jamkesmas maupun Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar