Meneropong Tantangan dan Peluang Industri Sawit 2011



Kondisi anomali iklim yang terjadi di tahun ini, memberikan pengaruh luar biasa kepada perkebunan sawit Indonesia. Anomali iklim atau tingginya curah hujan semenjak bulan Maret - Mei 2010 terus mendera perkebunan sawit di Indonesia. Akibatnya terjadi gangguan terhadap tanaman yang berimbas kepada penurunan produksi buah sawit pula. Sebagai contoh, proses penyerbukan pohon sawit menjadi tidak sempurna lantaran iklim hujan sehingga berat dari kualitas TBS berkurang. Tentu saja akan membuat volume produksi minyak sawit nasional akan dibawah dari target yang diharapkan.

Sementara tingginya permintaan tidak diimbangi suplai yang memadai, akan berimbas positif kepada kenaikan harga. Kian meningkatnya harga minyak bumi juga menjadi faktor pendorong harga CPO naik sampai akhir tahun 2010. Sampai 15 November 2010, harga minyak bumi telah mencapai US$ 87,81/barel yang berarti naik dari tahun 2009. Diperkirakan 2011 nanti, harga minyak bumi akan menembus US$ 100/barel.

Pada 2011, industri kelapa sawit nasional dihadapkan dengan beberapa kendala yang menghambat pertumbuhannya. Masalah infrastruktur tetap menjadi persoalan klasik yang belum terselesaikan hingga hari ini. Lihat saja bagaimana kondisi jalan dan pelabuhan di daerah yang mengakibatkan tingginya biaya transportasi.

Praktis, kendala yang dihadapi pelaku industri minyak sawit berdampak kepada berkurangnya daya saing. Atas dasar itulah, perlu ada perbaikan secepat mungkin dalam aspek penguatan produktivitas sumber daya manusia. Pengembangan riset semestinya juga dilakukan supaya produktivitas lebih bertambah lagi karena saat ini tanaman sawit memiliki pertumbuhan produktivitas yang kurang baik dibanding tanaman lain.

Saat ini, tercatat biaya produksi minyak sawit sebesar US$ 240/ton, minyak kedelai mencapai US$ 430/ton dan minyak rapeseed senilai US$ 400/ton. Meski demikian, mesti diwaspadai bahwa biaya produksi minyak sawit akan seimbang dengan minyak nabati lain pada 2025.
Oleh:Daud Dharsono, Ketua Bidang Budidaya dan Industri DMSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar