Hubungan Mengkonsumsi Minyak Sawit dengan Kolestrol

Saat ini para ahli dibidang makanan mengisyaratkan bahwa dalam memilih makanan hendaknya rendah kalori karena baik untuk kesehatan jantung. Untuk menunjukkan hasil yang seimbang maka kandungan lemak yang optimal dalam makanan sebaiknya sekitar 30% dari jumlah keseluruhan lemak.

Karena dengan jumlah kandungan tersebut maka dapat mengikat kolesterol dalam darah. Minyak zaitun, minyak biji sawi dan minyak canola yang kaya dengan kandungan asam oleic merupakan contoh minyak yang baik untuk kesehatan. Sama khasiatnya dengan minyak sawit dan minyak olein karena mempunyai jumlah asam lemak yang sama.

Untuk minyak sawit kandungan asam mono nya sekitar 48% sedangkan dalam minyak zaitun, minyak sawi dan minyak canola mencapai 60%.

Sebuah badan di Amerika, American Heart Association (AHA) mengatakan adanya insiden penyakit jantung yang tinggi di negara tersebut. Karena masyarakatnya sangat sulit untuk mengkonsumsi lemak dalam jumlah rendah. Rata-rata mereka mengkonsumsinya dalam 1 hari sebesar 33%-35%.

Berbeda dengan negara-negara di Afrika dan Asia, dimana masyarakatnya mengkonsumsi lemak kurang dari 30% (sekitar 26%).

Sedangkan menurut ilmuan Dewan Sawit Malaysia bahwa campuran dari minyak kacang soya, minyak sawit dan minyak canola dengan perbandingan 1:1:1 jika diuji pada manusia akan memberikan kesan netral pada kolesterol darah.

Hasil uji tersebut adalah kolesterol HDL (kolesterol yang melindungi dari penyakit jantung) dapat meningkat dalam darah dibandingkan dengan LDL. Sehingga potensi komersial untuk formulasi ini lebih dikenal dengan nama Smart Balance yang kaya dengan khasiat.

Pemilihan makanan secara bijak

Kebanyakan makanan memang mengandung lemak baik itu dapat dilihat secara langsung maupun yang tersembunyi dengan campuran asam lemak.

Karena itu penting untuk kita memahami jenis asam lemak yang ada pada makanan tersebut. Jumlah asam lemak jenuh yang berlebihan akan meningkatkan kolesterol di dalam darah.

Untuk menguji hipotesa ini, maka para ilmuan menggunakan minyak kelapa karena mengandung asam lemak jenuh yang tinggi >80% dan juga mengandung kombinasi lemak jenuh yang dikenal sebagai asam laurik dan myristik. Jika minyak ini dicampurkan pada makanan maka dapat meningkatkan kandungan kolesterol dalam darah.

Kesimpulannya kandungan asam myristik yang tinggi dalam minyak kelapa adalah penyebab utama peningkatan kolesterol. Sehingga makanan yang mengandung asam lemak yang tinggi harus dihindari.

Salah satu jenis lemak yang berbahaya terhadap kesehatan adalah Asam Lemak Trans (TFA= Trans Fatty Acid). TFA ini dihasilkan dari minyak yang mengandung asam lemak jenuh yang proses pembuatan melalui penghidrogenan ( dapat meningkatkan kadar lemak jenuh).

Dari sudut pandang science, lemak jenuh adalah sesuatu yang tidak sehat tetapi pada hakekatnya dapat memainkan peranan biologikal yang penting terhadap kesehatan badan dan jenis makanan.

Sebaiknya kita dapat mengkonsumsi makanan dari olahan minyak sawit dan minyak olein.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar