Elaeis guineensis ( Kelapa Sawit )

Elaeis guineensis

Nama lokal : Kelapa sawit


Taksonominya....

Kingdom : Plantae

divisio : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Familia : Arecaceae

Genus : Elaeis

Spesies : Elaeis guineensis

Deskripsi Morfologi Kelapa sawit

Daun

Seperti tanaman palma lainnya, daunnya merupakan majemuk. Daun berwarna hijau tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. bentuk daunnya termasuk majemuk menyirip, tersusun rozet pada ujung batang.

Pelepah sawit

Pelepah sawit meliputi helai daun, setiap satunya mengandungi lamina dan midrib, racis tengah, petiol dan kelopak pelepah. Lai daun berukuran 55 sm hingga 65 sm dan menguncup dengan lebar 2.5 sm hingga 4 sm.

Ada dua jenis bentuk kedudukan lai daun dalam Elaeis oleifera. Setiap pelepah mempunyai lebih kurang 100 pasang lai daun.

Bilangan pelepah yang dihasilkan meningkat sehingga 30 hingga 40 ketika berumur tiga hingga empat tahun dan kemudiannya menurun sehingga 18 hingga 25 pelepah.

Stomata atau rongga terbuka untuk menerima cahaya dalam proses fotosintesis wujud pada permukaan lai daun. Pelepah matang berukuran hingga 7.5 sm dengan petiol lebih kurang satu perempat daripada panjang pelepah serta mempunyai duri.

Pelepah sawit tersusun dalam bentuk pusaran yang mana setiap satu pusaran bagi setiap lapan pelepah

Batang

Batang tanaman diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa.

Akar

Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.

Bunga

Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.

Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan

Buah

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah.

Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.

Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 persen perikarp dan 20 persen buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar 34 - 40 persen.

Buah terdiri dari tiga lapisan:

* Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
* Mesoskarp, serabut buah
* Endoskarp, cangkang pelindung inti

Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.

berdasarkan tebal tipisnya tempurung, kelapa sawit dibedakan menjadi 4, yaitu :

* Macrocarya, yaitu kelapa sawit yang memiliki tempurung sangat tebal, yaitu + 5 mm
* dura, yaitu kelapa sawit yang memiliki tempurung tebal, yaitu sekitar 3 - 5mm
* tanera, yaitu kelapa sawit yang memiliki tebal tempurung sedang, yaitu sekitar 2 - 3 mm
* pisifera, yaitu kelapa sawit yang memiliki tebal tempurung tipis.

Gambaran anatomi Elaeis guineensis

Anatomi daun
berkas pengangkutnya menyebar. epidermis tidak mengalami deferensiasi menjadi sel yang panjang atau pendek, mengandung silica. Stomatanya sebagian besar tetracytic. Jaringan Mesofilnya mengandung kristal kalsium oksalat. Jaringan mesofilnya biasanya berbentuk kristal atau prisma. Pada berkas pengangkut daun minor, tidak ditemukan sel pengangkut floem. terdapat berkas pengangkut, dinding sel "scalariform".

Anatomi Batang
pada batang tidak terdapat kambium, tetapi tersusun dari jaringan parenkim. batang juga tersusun dari berkas pengangkut xilem, yang susunannya sederhana dan "scalariform". susunan dinding selnya juga sederhana.

Anatomi akar
susunan xilem akar dan dinding selnya sederhana.

(anatomi tumbuhan ini secara rinci belum diketahui)
Tentang fisiologinya....

Kelapa sawit ini melakukan reaksi sintesis C3 untuk membentuk glukosa. Pada sintesis C3 ini terjadi reaksi fiksasi CO2. Fiksasi ini menggabungkan CO2 dengan sebuah molekul akseptor karbon. Dalam sintesis C3 ini, CO2 difiksasi ke gula yang mengandung 5 atom karbon, yaitu gula ribulosa bifosfat ( RuBP ) oleh enzim karboksilase RuBP ( rubisko ), dan akan membentuk molekul yang terdiri dari 6 atom karbon. molekul berkarbon 6 ini sifatnya tidak stabil, sehingga begitu terbentuk akan segera terpisah menjadi 2 molekul fosfogliserat ( PGA ). PGA ini merupakan karbohidrat yang mempunyai 3 atom karbon, maka sintesis ini disebut dengan sintesis C3.
reaksi yang terjadi dalam sintesis ini adalah :
RuBP + CO2 → 2PGA

Proses fiksasi CO2 ini berlangsung spontan dan tidak memerlukan energi dari reaksi cahaya, karena 2 molekul PGA yang terbentuk mengandung energi yang lebih kecil daripada 1 molekul RuBP. maka untuk mensintesis molekul berenergi tinggi, maka diperlukan energi dan elektron dari ATP dan NADPH hasil reaksi terang untuk mereduksi setiap PGA yang berubah menjadi fosfogliseraldehida ( PGAL ). Dari 2 molekul PGAL, dapat terbentuk 1 molekul glukosa.

Pada siklus calvin, terjadi pembentukan glukosa yang disertai dengan regenerasi RuBP. satu molekul CO2 yang tercampur menjadi 6 molekul CO2. Setelah 6 molekul CO2 bergabung dengan 6 molekul RuBP, akan dihasilkan 1 molekul glukosa dan 6 molekul RuBP untuk membentuk siklus calvin kembali.

Kandungan bahan Kimia yang ada dalam kelapa sawit

minyak kelapa sawit kaya akan karoten, yang dapat mencegah kekurangan vitamin A di hati. Setiap 100 g buah kelapa sawit 540 calories, 26.2 g H2O, 1.9 g protein, 58.4 g lemak, 12.5 g total karbophidrat, 3.2 g serat, 1.0 g ash, 82 mg Ca, 47 mg P, 4.5 mg Fe, 42,420 ug ß-carotene equivalent, 0.20 mg thiamin, 0.10 mg riboflavin, 1.4 mg niacin, and 12 mg asam ascorbic. minyak kelapa sawit mengandung, per 100 g, 878 kalori, 0.5% H2O, 0.0% protein, 99.1% fat, 0.4 g total karbohidrat, 7 mg Ca, 8 mg P, 5.5 mg Fe, 27,280 ug ß-carotene equivalent, 0.03 mg riboflavin, dan sedikit thiamin. komposisi lemak dalam minyak adalah 0.5-5.9% myristic, 32.3-47.0 palmitat, 1.0-8.5 stearat, 39.8-52.4 oleat, and 2.0-11.3 linoleat. komponen dari gliserida adalah oleodipalmitins (45%), palmitodioleins (30%), oleopalmatostearins (10%), linoleodioleins (6-8%), dan banyak mengandung gliserda jenuh, tripalmatin dan diapalmitostearin (6-8%).

Kegunaan...??

Kelapa sawit ini dapat diambil minyaknya, minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia. oleh karena itu, kelapa sawit banyak dikembangbiakkan.
minyak kelapa sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi tetap.

Di Indonesia, daerah penanaman kelapa sawit terdapat di Jawa Barat ( Lebak dan Tangerang ), Lampung, Riau, Sumatra Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Minyak sawit dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit ( palm kernel oil ) dan sebagai hasil sampingnya adalah bungkil inti kelapa sawit ( palm kernel meal atau pellet ). Bungkil inti kelapa sawit adalah inti kelapa sawit yang telah mengalami proses ekstraksi dan pengeringan.

Selain itu, kelapa sawit ini juga sebagai sumber vitamin A dan B di berbagai negara berkembang.
MInyak kelapa digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun dan lilin dan masih banyak lagi, misalkan untuk bahan baku margarin dan minyak goreng.sering juga digunakan pada industri pengalengan, melindungi permukaan besi sebelum kaleng tersebut siap pakai untuk menjaga kebersihannya. minyak sawit juga digunakan dalam industri tekstil dan industri karet.minyak sawit juga digunakan dalam pembuatan ice cream dan mayonnaise.

Daftar Pustaka :
http://ms.wikipedia.org/wiki/sawit
http://delta-intkey.com/angio/www/palmae.htm
Citrosupomo, Gembong, 1994, Taksonomi Tumbuhan Obat - Obatan, 444 - 445, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S0101-31222003000100007&script=sci_arttext
http://www.montosogardens.com/areca_catechu.gif
http://www.hort.purdue.edu/newcrop/duke_energy/Elaeis_guineensis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar