Tahap pengolahan TBS yang pertama adalah proses perebusan atau sterilisasi yang dilakukan dalam bejana bertekanan (steriliser) dengan menggunakan uap air jenuh (saturated steam). Penggunaan uap jenuh memungkinkan terjadinya proses hidrolisa/penguapan terhadap air di dalam buah, jika menggunakan uap kering akan dapat menyebabkan kulit buah hangus sehingga menghambat penguapan air dalam daging buah dan dapat juga mempersulit proses pengempaan. Oleh karena itu, pengontrolan kualitas steam yang dijadikan sebagai sumber panas perebusan menjadi sangat penting agar diperoleh hasil perebusan yang sempurna.
Proses perebusan TBS dilakukan dengan tujuan:
- Menghentikan aktifitas enzim lipase yang dapat menjadi katalisator dalam pembentukan trigliserida dan kemudian memecahnya untuk menjadi Asam Lemak Bebas (ALB). Aktivitas enzim akan berhenti jika diberikan suhu minimum 50oC, pada proses perebusan temperatur di dalam steriliser mencapai 120oC dengan tekanan 2,8 bar.
- Melepaskan buah dari spiklet melalui cara hidrolisa hemiselulosa dan pektin yang terdapat di pangkal buah, dengan demikian akan mempermudahkan brondolan lepas dari tandannya pada saat proses penebahan dan juga akan mempermudah proses ekstraksi pengutipan minyak dan inti sawit.
- Melunakkan daging buah sehingga mudah diaduk dan memudahkan pemisahan minyak dan cake ketika dikempa.
- Pengurangan kadar air dalam buah dan inti, sehingga memudahkan pemisahan partikel–partikel minyak dari pericarp dan serat-serat dari biji selama pengadukan ataupun saat proses pemisahan serat dengan biji serta pengeringan inti (dehidrasi) di dalam notten akan mempermudah lepasnya (lekang) inti dari cangkang saat poses pemecahan biji.
- Memecah emulsi di dalam pericarp dengan pemanasan yang mampu menyusup sampai ke dalam daging buah sehingga memudahkan pemisahan minyak dan air pada CST.
Gbr. Steriliser dan Bagiannya
Pintu
Type pintu steriliser yang digunakan adalah quick close door type. Penguncian pintu steriliser dilakukan dengan memutar lock ring yang ditumpu oleh 8 (delapan) buah roller bearing. Untuk mencegah terjadinya kebocoran steam, pada pintu dipasangkan seal yang terbuat dari karet sintetis, dan sebagai standar pengamanan pada pintu dipasangkan pengunci lock ring, serta interlock swicth.
Gbr. Pintu Steriliser dan Bagiannya
Safety Valve
Safety valve dipasangkan pada steriliser untuk mencegah terjadinya kelebihan tekanan. Tekanan setting pada safety valve adalah 3.1 bar hal ini memungkinkan tekanan maksimum dalam steriliser dapat terjaga sebesar 3 bar.
Proses Sterilisasi
Proses sterilisasi menggunakan Sistem Perebusan Tiga Puncak (tripple peak). Sistem perebusan tiga puncak adalah sistem perebusan yang terdiri atas 2 puncak proses pembuangan udara dan 1 puncak proses perebusan.
Gbr. Grafik Sistem Perebusan Tiga Puncak dengan waktu 85 menit
BLOWDOWN CHAMBER DAN SILINCER
Blowdown chamber adalah unit yang berfungsi untuk memisahkan uap dengan air kondensasi. Air kondensat dialirkan ke fat fit (condensate pond) untuk dijadikan sebagai air dilution. Sedangkan uap yang kandungan airnya telah turun dibuang ke udara, melalui silinser. Silinser berfungsi untuk mengurangi kebisingan pada saat pembuangan, selain juga menurunkan kandungan air di dalam uap buang.
Gbr. Blowdown Silincer
PAT FIT DAN CONDENSATE PUMP
Pat fit berfungsi untuk menampung air kondensat dari rebusan, untuk kemudian dipompakan ke dilution tank yang akan dijadikan sebagai air pengencer crude oil di oil gutter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar