Krisis air di Yordania membuat negara itu memerlukan Departemen Air dan Irigasi yang merupakan hal sangat penting di negara tersebut. Bila anda masuk ke website Departemen Air dan Irigasi negara Yordania maka hal pertama yang anda baca adalah:
"Jordan is known to be one of the most water scarce countries in the world. The water shortage has become of permanent nature, meeting water demand is a challenge, and managing water resources is imperative"
Inilah bukti bahwa krisis air sudah banyak menimpa banyak negara. Sedangkan di negara kita sendiri masih begitu banyak penyimpangan dalam hal manajemen air.
Minggu lalu saya pergi ke restoran Rindu Alam II yang di dekat Cianjur. Disana, bukan saja lampu teras luar menyala di siang hari, tetapi WC pun bocor, kran wastafel tidak bisa menutup dengan baik, dll. Saya sangat sedih melihat keadaan tersebut. Mungkin kita belum terasa, tetapi kalau air di negara kita tidak disimpan dan kontrol dengan baik, maka kita pun bisa krisis air. Sebenarnya hal ini pun sudah terjadi di beberapa bagian negara kita termasuk Kabupaten Bogor. Mungkin anda tidak percaya kalau ada bagian di Kabupaten Bogor yang kesulitan air.
Bayangkan hal yang terjadi di Yordania. Air di Laut Mati sudah hampir habis, bahkan menjadi lumpur, 50 dam yang ada di negara itu sudah kosong hampir 5 tahun, bila anda di hotel di pagi hari pun air mandi tidak ada, bila anda ke WC umum maka tidak ada air untuk menyiram kotoran atau pipis, pertanian mengambil 65% dari total penggunaan air dan petani membayar mahal untuk air mereka, pencurian air dan air yang terbuang percuma bisa hingga 50%, 2000 sumur dipakai tanpa kontrol sehingga air semakin habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar