"Saat ini, Jakarta baru memiliki sekitar tiga juta lubang biopori. Idealnya, Jakarta memiliki 76 juta lubang biopori agar air hujan lebih cepat terserap ke tanah," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, saat peluncuran program Sahabat Biopori di SDN 12 Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Sabtu (26/6).
Menurut Fauzi, pembuatan lubang biopori harus disertai penanaman puluhan ribu pohon agar kemampuan tanah untuk menyerap air semakin tinggi. Peningkatan daya serap tanah diperlukan karena luas lahan terbuka di Jakarta semakin sempit sehingga air hujan yang masuk ke saluran drainase menjadi terlalu banyak dan menimbulkan genangan dan banjir.
Selain mengatasi banjir, lubang biopori juga berfungsi menambah air tanah. Saat ini, air tanah disedot secara berlebihan oleh warga melalui sumur dangkal dan oleh pengusaha melalui sumur dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar